Senin, 14 Oktober 2013

GEREJA TUA RIUNG


Kupang, Oktober - Forum LAMR

MENGENANG  GEREJA  TUA  RIUNG

Diawal bulan Oktobr 2013, ada kegiatan dan pelatihan sertifikasi bagi para Guru SMP se Provinsi NTT di Kupang, yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana. Para guru dari kabupaten Ngada juga turut hadir mengikuti kegiatan itu; diantaranya : Baltasar Nampar, S.Pd. dari Kecamatan Riung Barat dan Dorus Bh.  A.Md. dari Kecamatan Aimere.
Bapak Guru Dorus mengisahkan pengelamannya tatkala hampir selama 10 tahun mengajar di SMP Negeri Riung dan akhirnya berpindah tugas mengajar di SMP Negeri Aimere. Ia merasa kagum setelah membaca brosur  dengan judul : “Melalui Budaya” Orang Riung Membangu Riung. Dalam brosur tersebut mengungkap gagasan pembentukan wadah Lembaga Adat Masyarakat Riung secara formal, yang dilengkapi dengan “Struktur Kekuasaan Adat Riung”.
Bapak Guru ini mengungkapkan salah satu keprihatinannya terhadap perkembangan nilai Budaya dan Seni orang Riung, yang menurutnya jika tidak terpelihara, dikhawatirkan semakin lama akan semakin terkikis oleh berbagai perkembangan dan kemajuan teknologi informasi; yang sadar atau tidak akan mengancam dan menggeser nilai-nilai seni tradisi dan budaya lokal.
Sangat kuat dalam kenangan Guru Dorus, bahwa selama 10 tahun Ia mengabdikan diri sebagai Guru Bidang studi Rumpun Budaya ini, menuturkan tentang pengelaman indahnya yang tidak dapat dilupakan, yaitu tatkala setiap kali Ia berdoa di sebuah Gereja Tua Riung.
Gereja yang dibangun oleh para pastor orang Barat tersebut berdiri diperkirakan sekitar tahun 1930-an. Bangunan Gereja Tua Riung ini, kini masih terlihat kokoh berdiri, namun sudah tidak terawat lagi; sehingga beralih fungsi menjadi tempat istirahat bagi kawanan ternak warga sekitar; kisah Guru Dorus, mengakhiri obrolan ringannya, sambil berharap agar perihal kenangannya tentang Gereja Tua Riung dapat di publis melalui laman web Forum Lembaga adat Riung. *Admin*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar