Kupang,
Oktober - Forum LAMR
MENGENANG GEREJA
TUA RIUNG
Diawal bulan Oktobr 2013, ada kegiatan dan pelatihan
sertifikasi bagi para Guru SMP se Provinsi NTT di Kupang, yang diselenggarakan
oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana. Para guru
dari kabupaten Ngada juga turut hadir mengikuti kegiatan itu; diantaranya :
Baltasar Nampar, S.Pd. dari Kecamatan Riung Barat dan Dorus Bh. A.Md. dari Kecamatan Aimere.
Bapak Guru Dorus mengisahkan pengelamannya tatkala hampir
selama 10 tahun mengajar di SMP Negeri Riung dan akhirnya berpindah tugas
mengajar di SMP Negeri Aimere. Ia merasa kagum setelah membaca brosur dengan judul : “Melalui Budaya” Orang Riung
Membangu Riung. Dalam brosur tersebut mengungkap gagasan pembentukan wadah Lembaga
Adat Masyarakat Riung secara formal, yang dilengkapi dengan “Struktur Kekuasaan
Adat Riung”.
Bapak Guru ini mengungkapkan salah satu keprihatinannya
terhadap perkembangan nilai Budaya dan Seni orang Riung, yang menurutnya jika
tidak terpelihara, dikhawatirkan semakin lama akan semakin terkikis oleh
berbagai perkembangan dan kemajuan teknologi informasi; yang sadar atau tidak
akan mengancam dan menggeser nilai-nilai seni tradisi dan budaya lokal.
Sangat kuat dalam kenangan Guru Dorus, bahwa selama 10 tahun
Ia mengabdikan diri sebagai Guru Bidang studi Rumpun Budaya ini, menuturkan
tentang pengelaman indahnya yang tidak dapat dilupakan, yaitu tatkala setiap
kali Ia berdoa di sebuah Gereja Tua Riung.
Gereja yang dibangun oleh para pastor orang Barat tersebut
berdiri diperkirakan sekitar tahun 1930-an. Bangunan Gereja Tua Riung ini, kini
masih terlihat kokoh berdiri, namun sudah tidak terawat lagi; sehingga beralih
fungsi menjadi tempat istirahat bagi kawanan ternak warga sekitar; kisah Guru
Dorus, mengakhiri obrolan ringannya, sambil berharap agar perihal kenangannya
tentang Gereja Tua Riung dapat di publis melalui laman web Forum Lembaga adat
Riung. *Admin*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar